{ads}

6/recent/ticker-posts

5 Amalan Ringan yang Pahalanya Besar

 

Wanita muslimah sedang berzikir
Ilustrasi zikir (Foto: pinterest)

Muslimahkertas.web.id, Surga adalah bentuk rahmat dan kasih sayang Allah Swt. Itulah mengapa betapa banyak yang berbalas surga namun tak sebanding dengan amalnya. Banyak ulama yang mengkaji bahwa amal tidak bisa membayar surga Allah yang sempurna. Diantara tandanya adalah terdapat amalan yang sifatnya ringan namun pahalanya besar.
Mengapa dikatakan amalan ringan? Karena amalan ini mudah dilakukan. Demikianlah kasih sayang Allah yang tidak terlewatkan. Meski amalannya ringan, Allah mengganjarnya dengan tidak sedikit. Berikut lima amalan ringan yang pahalanya besar.

1. Mengucapkan subhanallah wabihamdihi subhanallahil azhim: amalan ringan dibalas timbangan berat

Rasulullah Saw. bersabda:

كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Dua kata yang dicintai Allah, ringan di lisan, berat di timbangan; Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung)”. [HR. Bukhari].

2. Membaca ayat kursi setelah salat wajib: amalan ringan dibalas surga

Rasulullah Saw. bersabda:

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْتُ

“Siapa saja yang membaca ayat kursi setiap selesai dari salat wajib, maka tidak ada yang menghalanginya dari masuk surga kecuali kematian”. [HR. An-Nasai].

3. Membaca doa setelah wudu: amalan ringan dibalas surga

Rasulullah Saw. bersabda:

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ - أَوْ فَيُسْبِغُ - الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

“Tidaklah seorang diantara kalian berwudu lantas dia sempurnakan wudunya lalu membaca doa: Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan 'abdullahi wa rasuluh (Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang benar disembah selain Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya) kecuali Allah akan bukakan baginya 8 pintu surga, dia boleh masuk dari pintu manapun yang ia kehendaki”. [HR. Muslim].

4. Membaca sayyidul istigfar: amalan ringan berbalas surga

Rasulullah Saw. bersabda:

 سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِى ، اغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ » . قَالَ « وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ 

“Sayyidul istigfar (istigfar yang paling baik) adalah engkau mengatakan: Allahumma anta robbi laa ilaaha illa anta kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wawa’dika mastatho’tu, a’udzu bika min syarri maa shona’tu abuu’u laka bini’matika ‘alayya wa abuu’u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illa anta.

(Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).

Lalu Rasulullah berkata, “Barang siapa yang mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga”. [HR. Bukhari].

5. Membaca doa setelah azan: amalan ringan berbalas syafaat

Rasulullah Saw. bersabda:

من قال حين يسمع النداء اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّداً الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حلت له شفاعتي يوم القيامة

"Barang siapa yang berdoa ketika mendengar seruan azan: 

Allāhumma rabba hādzihid da'watit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wab‘atshu maqāmam mahmūdanil ladzī wa‘adtah, niscaya jatuhlah syafaatku padanya di hari kiamat." [HR. Bukhari].

Itulah diantara amalan ringan namun mendapat jaminan pahala yang tidak sedikit. Hendaknya amalan ringan ini tidak disia-siakan dan dimanfaatkan untuk senantiasa dirutinkan dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahu a'lam

Posting Komentar

0 Komentar