{ads}

6/recent/ticker-posts

Kapan Malam Lailatul Qadar? Berikut Penjelasan Paling Lengkap

 

Orang sedang sujud dalam salat
Ilustrasi (Foto: iStock)




Muslimahkertas.web.id, Menjelang sepuluh hari terakhir Ramadan, umat Islam berlomba dan berburu malam terbaik yang istimewa dan hanya ada di bulan Ramadan. Allah tidak melebih-lebihkan bulan Ramadan, tapi di bulan Ramadan terdapat kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki di bulan yang lain. Diantara yang membuat spesial adalah keberadaan malam lailatul qadar yang hanya terdapat di bulan Ramadan.

1. Apa itu lailatul qadar?

Lailatul Qadar artinya penentuan, pengaturan. Dapat diartikan juga bernilai, dan berkedudukan. Sebab pada malam itu terdapat peristiwa besar seperti turunnya Alquran (Sayyid Qutb, 2000, hlm. 313).

Dari sekian banyak malam, malam yang istimewa bagi umat Islam adalah malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Qadr, malaikat turun di malam itu membawa kedamaian dan keberkahan bagi yang menghidupkan malam lailatul qadar.

Malam tersebut lebih baik dari seribu bulan. Baik keberkahan karena malamnya yang istimewa, maupun keberkahan beramal pada malamnya yang istimewa pula. Bayangkan, satu kali lailatul qadar saja memiliki kualitas yang lebih baik dan panjang daripada usia rata-rata manusia, bagaimana jika ia diraih pada setiap bulan Ramadhan?

2. Kapan lailatul qadar itu?

Ulama berselisih pendapat mengenai ini, karena tidak diberitahu secara pasti. Lailatul qadar terdapat di bulan Ramadan, namun tidak disebutkan di malam ke berapa di bulan Ramadan tersebut. Buya Hamka menukil Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, tidak kurang dari 45 pendapat mengenai waktu lailatul qadar. Dari semu pendapat itu, terhimpun sejak tanggal 1 Ramadan hingga akhir Ramadan, ada saja perawi yang meriwayatkannya.

Mengapa Lailatul qadar dirahasiakan? Ada hikmah di balik dirahasiakannya lailatul qadar. Diantaranya agar umat Islam semangat beribadah dalam mencari malam lailatul qadar (Tafsir An-Nur, hlm. 56). Artinya, dengan tidak pastinya malam lailatul qadar, maka umat Islam senantiasa berusaha untuk selalu terkoneksi dengan Allah serta berburu menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan. Andaikata lailatul qadar sudah ditentukan tanggal pastinya, justru nanti malah orang-orang akan bermalas-malasan. (Fathul Bari, 4/266). Namun, menurut Ibnu Hajar, dari 45 pendapat itu, yang paling kuat adalah pendapat yang mengatakan bahwa lailatul qadar terjadi pada tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadhan, yang jatuh di malam berbeda pada tiap tahunnya.

3. Bagaimana cara menghidupkan malam lailatul qadar?

Rasulullah saw. bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa bangun pada malam lailatul qadar karena iman dan mencari pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah berlalu." (HR. Bukhari)

Amalan paling ringan untuk menghidupkan lailatul qadar adalah shalat isya dan subuh berjamaah. Keduanya menyamai qiyamul lail. Nabi saw. bersabda, "Barang siapa shalat isya berjamaah, maka seakan-akan dia shalat setengah malam, dan barang siapa shalat subuh berjamaah, maka seakan-akan dia shalat malam seluruhnya." (HR. Muslim).

Lailatul qadar yang dirahasiakan entah terjadi di sebuah malam yang entah kapan, sebenarnya semua orang yang ada di dunia ini pasti akan melewati malam tersebut. Namun, tidak semua orang merasakan keberkahan yang ada pada malam tersebut. Orang-orang yang tidak mengharapkan lailatul qadar hakikatnya sama seperti malam-malam lainnya, tidak ada perbedaan antara lailatul qadar dan malam-malam yang lain.

Adapun wanita haid dan nifas tidak boleh melaksanakan salat, tapi mereka tetap punya kesempatan meraih lailatul qadar melalui amalan ketaatan lainnya seperti membaca Al Qur'an (baik dengan atau tanpa menyentuh mushaf: khilafiyah), memperbanyak zikir, istighfar dan doa.

4. Doa malam lailatul qadar

Aisyah ra. berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui lailatul qadar, doa apa yang harus kubaca pada malam itu?' Rasulullah Saw. menjawab, Ucapkanlah,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbu al'afwa fa'fu 'anni

'Ya Allah, sesungguhnya Kau Maha Pengampun, menyukai ampunan, maka ampunilah aku." (HR. Tirmizi).

5. Amalan di sepuluh hari terakhir ramadan

Terlepas dari ragam pendapat yang ada, terdapat isyarat untuk lebih giat beribadah di sepuluh hari terakhir ramadan. Upaya untuk menggapai malam lailatul qadar bisa dilakukan pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Rasulullah memperbanyak amalan pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan (Sayyid Sabiq, 282-283). Hal ini sebagaimana hadis dari ‘Aisyah ra. ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ –

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah.” (HR. Bukhari Muslim).

Oleh karena itu, pada sepuluh hari terakhir Ramadan, hendaknya lebih menghidupkan lagi dengan ibadah, baik salat, membaca Al-Qur'an, zikir, hingga memperbanyak doa Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbu al'afwa fa'fu 'anni. Karena siapa tahu diantara malam-malam tersebut dapat diraih lailatul qadar sebagaimana pendapat Ibnu Hajar yang merajihkan munculnya malam lailatul qadar berada di sepuluh hari terakhir Ramadan.

Wallahu a'lam


6. Daftar Pustaka

Qutb, Sayyid. (2000). Tafsir Fi Zhilalil Quran Jilid 8 Ed. Super Lux. Gema Insani.

Hasbi, M. A. S. (2011). Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4. Jakarta: Cakrawala Publishing.

Hamka. (2020). Tafsir al-Azhar Juz Amma. Gema Insani.

Al-Asqalani, Ibnu Hajar. (2010). Fathul Bari Jilid 4. Jakarta: Pustaka Syafi'i.

Sabiq, Sayyid. (2009). Fikih Sunnah-Jilid 2. Cakrawala Publishing.


Posting Komentar

0 Komentar