{ads}

6/recent/ticker-posts

Sunah Rasulullah: Mencium Anak

  

Ilustrasi ayah mencium anak sebagai sunah rasulullah
Ilustrasi (Foto: pexels)



Muslimahkertas.web.id, Bab tentang mencium dan menyayangi anak sampai dibahas secara khusus oleh Imam Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad dan Imam Muslim dalam kitab al-Fadhail nya. Hal ini menunjukkan keutamaan sekaligus sunah Rasulullah yang tidak boleh ditinggalkan oleh orang tua.

Banyaknya hadis tentang Rasulullah mencium anak mengisyaratkan bahwa mencium anak adalah bagian dari sunnah Rasul yang memiliki pahala dan keutamaan.

Dalil tentang mencium anak

Abu Hurairah ra. berkata:

قَبَّلَ النَّبِىّ صلى الله عليه وسلم الْحَسَنَ بْنَ عَلِىٍّ ، وَعِنْدَهُ الأقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيمِىُّ جَالِسًا ، فَقَالَ الأقْرَعُ : إِنَّ لِى عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا ، فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم، ثُمَّ قَالَ : مَنْ لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ

“Nabi Saw. mencium Hasan bin Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqro’ bin Habis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Aqro berkata, “Aku punya 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah ku cium”. Maka Rasulullah Saw. pun melihat Aqro’ lalu berkata, “Barangsiapa yang tidak merahmati/menyayangi maka ia tidak akan dirahmati” (HR. Bukhari Muslim)

Menurut Ibnu Bathal dalam Fathul Bari, memeluk, mencium, lemah lembut kepada anak termasuk perbuatan yang diridai Allah dan diberi pahala.
Terdapat sebuah hadis dari Aisyah ra. berkata:

جَاءَ أَعْرَابِى إِلَى النَّبِى صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : تُقَبِّلُونَ الصِّبْيَانَ ، فَمَا نُقَبِّلُهُمْ ، فَقَالَ النَّبِى صلى الله عليه وسلم أَوَأَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ

“Datang seorang arab badui kepada Nabi Saw. lalu berkata, “Apakah kalian mencium anak-anak laki-laki?, kami tidak mencium mereka”. Maka Nabi Saw. berkata, “Aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau Allah mencabut rasa rahmat/sayang dari hatimu” (HR. Bukhari Muslim).


Dari hadis-hadis di atas, Rasulullah mengabarkan mereka yang tidak mencium anaknya dengan dua hal berikut:

1. Allah mencabut rahmat dari hati orang tersebut
2. Siapa yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi

Artinya, mencium anak mendatangkan rahmat Allah. Bila sampai tidak pernah melakukannya, Rasulullah sendiri khawatir mengenai dicabutnya rahmat Allah dari orang tersebut.

Inilah diantara pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah, orang tua hendaknya mencium anak dengan penuh kasih sayang. 

Hukum mencium anak yang sudah dewasa

Mencium anak mengindikasikan anjuran bersikap lemah lembut kepada anak. Sikap ini mendatangkan kebaikan dan rahmat Allah. Meninggalkannya sama dengan mencabut kebaikan.


Lantas bagaimana bila anak kita sudah dewasa? Bolehkah kita menciumnya?

Ibnu Bathal mengatakan, “(Orang tua) diperbolehkan mencium anak-anak kecil di bagian anggota tubuhnya yang manapun dan juga untuk anak yang telah besar selama bukan pada auratnya. Inilah pendapat mayoritas ulama.” (Fathul Bari: 1/427).

Aisyah ra. pernah mengisahkan,

مَا رَأَيْتُ أَحَدًا مِنَ النَّاسِ كَانَ أَشْبَهَ بِالنَّبِيِّ كَلاَمًا وَلاَ حَدِيْثًا وَلاَ جِلْسَةً مِنْ فَاطِمَةَ. قَالَتْ  : وَكَانَ النَّبِيُّ إِذَا رَآهَا قَدْ أَقْبَلَتْ رَحَّبَ بِهَا، ثُمَّ قَامَ إِلَيْهَا فَقَبَّلَهَا، ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِهَا فَجَاءَ بِهَا حَتَّى يُجْلِسَهَا فِي مَكَانِهِ، وَكاَنَ إِذَا أَتَاهَا النَّبِيُّ رَحَّبَتْ بِهِ، ثُمَّ قَامَتْ إِلَيْهِ فَأَخَذَتْ بِيَدِهِ فَقَبَّلَتْهُ


“Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dengan Nabi Saw. dalam ucapan, berbicara maupun duduk daripada Fathimah.

Biasanya Nabi Saw. bila melihat Fathimah datang, beliau mengucapkan selamat datang padanya. Lalu beliau berdiri menyambutnya dan menciumnya, kemudian menggandeng tangannya dan membimbingnya hingga beliau dudukkan Fathimah di tempat duduk beliau.

Demikian pula jika Nabi Saw. mendatangi Fathimah, Fathimah mengucapkan selamat datang kepada beliau, kemudian berdiri menyambutnya, menggandeng lengannya lalu mencium beliau.” (Adabul Mufrad no. 725).

Hikmah dan manfaat mencium anak

Hefni dalam bukunya menjelaskan bahwa hubungan mesra ayah dan anak perempuan sebagaimana Rasulullah dengan Fatimah mempengaruhi tumbuh kembang kepribadian serta karakter anaknya. 

Tidak hanya anak perempuan, Rasulullah pun senantiasa mencium anak laki-lakinya seperti Ibrahim, juga cucu-cucunya seperti Hasan.

Dalam buku The Prophetic Parenting, ada dampak psikologis positif dari mencium anak. Mencium anak dapat membangun kedekatan emosional antara orang tua dan anaknya. Aunillah dalam bukunya menyatakan bahwa seorang ibu yang mencium bayi dapat memicu rasa bahagia sehingga menghasilkan hormon endorphin dan eksitosin yang membantu mencegah pendarahan. Ciuman juga berperan menguatkan mental dan emosional anak.

Demikianlah pendidikan yang Rasulullah ajarkan. Hendaknya setiap orang tua bersikap penuh kasih sayang dengan mencium anak, niscaya ia selalu dirahmati Allah dan memperoleh pahala karena mengikuti sunnah RasulNya.

Bukan hanya sunah Rasulullah, mencium anak pun juga memberi manfaat dari sisi medis dan psikologis.


Wallahu a'lam

Posting Komentar

0 Komentar